Langsung ke konten utama

[TUGAS KULIAH] Resume Jurnal Seputar Online Shopping

Pada postingan kali ini, saya akan meresume jurnal-jurnal penelitian yang membahas tentang berbelanja secara online. Kenapa saya memilih tema ini, karena dalam suasana pandemi, kegiatan kami dalam memperoleh barang-barang yang diinginkan berpusat pada toko online baik itu Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan masih banyak lagi. Berikut adalah hasil dari penelitian yang berhubungan dengan berbelanja online.

No.
Judul
Penulis
Identitas Jurnal (nama jurnal, nomor jurnal, tahun)
Subjek
Hasil Jurnal
1.       
Hedonic and utilitarian motivations for online retail shopping behavior
Childers, T. L., Carr, C. L., Peck, J., & Carson, S.
Journal of Retailing, 77, 511-535. 2001
Terdiri dari 274 murid-murid di kelas perkenalan di sebuah sekolah bisnis di universitas besar di bagian midwestern. 67% dari partisipan berusia kurang dari 25 tahun, 18% 25 tahun, 4% 35-44 tahun, dan 2% adalah di atas 44 tahun.
Kepuasan menjadi prediktor sikap yang kuat dan konsisten terhadap berbelanja interaktif, begitu juga dengan kebergunaan dan kepuasan yang keduanya memprediksi sikap berbelanja secara aktif. Namun dalam lingkungan hedonis, kepuasan menjadi prediktor terkuat dari sikap yang berhubungan terhadap kemudahan dari berbelanja, semantara kebergunaan menjadi prediktor utama dari konteks utilitarian dalam berbelanja bahan rumah tangga online. Kemudahan dalam menavigasikan fasilitas belanja online tetap menjadi prediktor kesenangan dalam berbelanja.
2.       
Consumer perceptions of privacy and security risks for online shopping
Miyazaki, A. D., & Fernandez, A.
The Journal of Consumer Affairs, 35(1), 27-44. 2001
Dari 189 responen yang digunakan untuk studi, 162 (85,7%) di antaranya setuju untuk menyelesaikan surveinya. Karena 2 survei tidak dapat digunakan, sampel finalnya adalah 160 dari tingkat respon efektif 84,7 %. Usia responden berjangkau dari 15-75 tahun, dengan mean 34,5 (median = 34). Jenis kelamin juga cukup seimbang dengan 52% laki-laki dan 48% perempuan.
Hasil dari studi yang digunakan untuk membuat hipotesis hubungan, secara keseluruhan, adalah semakin tingginya pengalaman dalam Internet dan penggunaan dari metode pembelian jarak jauh berhubungan dengan rendahnya tingkat persepsi rissiko terhadap berbelanja online, yang akhirnya menghasilkan tingginya tingkat pembelian. Tetap konsumen memiliki minat yang tinggi terhadap masalah privasi dan keamanan dengan jumlah 36%.
3.       
Exploring gender differences in online shopping attitude
Hasan, B.
Computers in Human Behavior, 26, 597-601. 2010
Data dikumpulkan dari 80 mahasiswa yang masuk dalam mata kuliah komersial elektronik sebuah universitas di Midwestern. Dari 80 partisipan 36 (45%) adalah perempuan dan 44 (55%) adalah laki-laki. Usia rata-ratanya adalah 22,54 tahun dengan standard deviasi 1,73 tahun. Semua partisipan masuk jurusan dalam lingkup sekolah bisnis.
Korelasi hubungan antar komponen sikap yaitu kognisi, afektif, dan behavioral bersamaan dengan rata-ratanya. Korelasi dari ketiga komponen tersebut tinggi dan signifikan dengan kognisi yang memiliki korelasi terkuat dengan kedua komponen yang lain. Rata-rata laki-laki lebih tinggi dari perempuan dari ketiga komponen sikap tersebut. Kognisi perempuan adalah yang terendah dalam sikap terhadap berbelanja online dan niat behavioral lebih tinggi pada laki-laki dan perempuan. Perbedaan gender dianalisis dengan uji-t, dengan laki-laki menunjukkan sikap berbelanja online lebih baik dari perempuan daripada perempuan. Perbedaan yang terbesar kedua gender ada pada sikap kognisi dan terendah pada sikap afektif.
4.       
An analysis of factors affecting on online shopping behavior of consumers
Javadi, M. H. M., Dolatabadi, H. R., Nourbakhsh, M., Poursaeedi, A., & Asadollahi, A. R.
International Journal of Marketing Studies, 4(5), 81-98. 2012
200 kuisioner elektrik dikirimkan secara acak kepada konsumen dari 5 toko online terbesar di Iran melalui email. Ada dua kelompok, yaitu kelompok yang membeli dan tidak membeli. Responden adalah 44,9% perempuan dan 55,1% laki-laki. Usia responden dari kurang dari 21 tahun sampai 40 tahun ke atas. Pendidikan responden dari yang lebih rendah dari SMA sampai pascasarjana atau lebih tinggi.
Ketakutan dari kehilangan uang dan detil finansial memiliki efek negatif terhadap sikap kepada berbelanja online. Juga ketakutan akan pesanan yang non-delivery juga punya pengaruh negatif kepada sikap terhadap belanja online. Jadi, semakin tinggi dari resiko kehilangan uang dan kemungkinan untuk terbukanya informasi kartu kredit, semakin rendah sikap terhadap berbelanja online. Juga semakin tinggi dari kemungkinan pesan non-delivery, semakin rendah juga sikap terhadap berbelanja online. Mengindikasikan bahwa risiko non-delivery menjadi faktor signifikan yang mempengaruhi sikap dan perilaku berbelanja online. Opini dari teman dan rekan-rekan juga mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja.
5.       
Measuring consumer perceptions of online shopping convenience
Jiang, L., Yang, Z., & Jun, M.
Journal of Service Management, 24 (2), 191-214. 2013.
Peneliti membuat 3 FGI yang terpisah dengan pelanggan dari supermarket besar. 15 partisipan dipilih dengan pertimbangan 2 kriteria yaitu keberagaman latar belakang demografi dan perilaku berbelanja, dan kemauan interviewee untuk mengikuti wawancara kelompok secara aktif. Lalu untuk data kuisioner, 550 responden dengan demografi seperti jenis kelamin laki-laki sebesar 37,3% dan perempuan 62,7%, usia 16-55 tahun ke atas.
Dari hasil interview dan coding kata, ditemukan 6 dimensi dari berbelanja online, yaitu akses, evaluasi, pencarian, transaksi, kepemilikan, dan pasca-pembayaran.  Lalu ada data lain dari kusioner. Kemudahan pencarian menjadi faktor terbesar (30,967%) dari total varian, yang berpusat pada user-friendly websites, variasi pilihan pencarian, dan menemukan barang yang diinginkan secara cepat.  Faktor kedua, kemudahan kepunyaan/pasca-pembayaran sebesar 13,383% yang mengukur lama pengiriman produk dan kemudahan untuk pengembalian produk. Faktor ketiga, kemudahan evaluasi sebesar 7,459%. Faktor keempat, kemudahan akses sebesar 7,034%. Terakhir yaitu faktor kelima, kemudahan transaksi sebesar 5,475%.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

[TUGAS KULIAH] Trik Office Word yang Akan Memudahkan Pekerjaan

Hiyah. Gua baru muncul nih. Munculnya juga gara-gara tugas dari dosen gua. Iya gua tau gua emang ga konsisten parah soal menulis apa yang gua rasain di media publik. Tapi sekarang jam sudah menunjukkan 19.06 di laptop gua. Gua baru jalan pulang dari kampus tadi jam 17.30. Dan sekarang mata gua sisa 40%. Dan gua pengen make sisa-sisa kekuatan yang gua punya ini buat bikin tugas yang dikasih dosen Pengantar Aplikasi Komputer 2 yang menurut gua ajaib itu, so far . Di blog ini, gua pengen ngejelasin beberapa trik di Word yang pasti bakalan berguna kalo lu ada tugas buat laporan, makalah, bahkan skripsi (yha siapa tau pembaca gua udah tahun akhir nyari inspirasi kan?). Udah ah, basa-basi terus. Berikut trik-triknya. Membuat Numbering Otomatis di Table Kita pasti pernah bikin table untuk memuat data yang kita peroleh. Tapi pernah ga sih lu ngisi nomor numbering di table secara manual? Ngaku aja kita semua gitu kok. Tapi kerjaan lu bakalan dimudahin dengan trik ini. a.       

[TUGAS KULIAH] Mengapa dan Bagaimana Kita Menggunakan Internet, dan Bagaimana Peran Sosialnya dalam Internet.

A.     MENGAPA DAN BAGAIMANA KITA MENGGUNAKAN INTERNET Siapa yang tidak menggunakan internet di era millennial ini? Setiap orang di tahun 2020 ini pasti sudah mengenali apa yang dimaksud dengan internet dan apa saja yang bisa dilakukan di dunia maya ini. Semua orang pasti sudah mengenali apa itu internet dan smartphone mungkin saja di masa depan bayi yang baru lahir sudah mengenali apa itu Wi-Fi! Di tulisan ini saya akan berusaha menjelaskan mengapa dan bagaimana kita sebagai masyarakat menggunakan internet untuk kehidupan sehari-hari kita. Internet menjadi hal yang paling penting di hidup kita. Tapi mengapa dan bagaimana kita menggunakan internet untuk kehidupan sehari-hari. Fungsi dan cara penggunaan internet itu bisa dijabarkan menjadi 5 poin berikut. 1)       Information Orang mencari segala macam informasi sekarang tidak hanya lewat buku, majalah, radio, maupun bentuk media massa lagi. Sekarang orang hanya perlu mengetikkan apa yang mereka ingin cari di laman pencaria