Teori Pembentukan
Bumi
Bumi adalah satu-satunya planet yang dapat
ditinggali manusia. Bumi terdiri dari 70% udara dan 2/3 permukaannya terdiri
dari lautan. Ada beberapa teori yang ingin menjelaskan bagaimana terbentuknya
Bumi. Berikut akan di bahas satu persatu.
1. Teori Kabut (Nebula)
Teori ini dikemukakan
oleh Immanuel Kant (1755) dan Pierre De Laplace. Teori ini menyatakan bahwa Bumi
terbentuk dari kabut-kabut luar angkasa yang disebut nebula. Oleh suatu gaya gravitasi,
nebula akan bergabung lalu akan memadat yang akan membentuk planet, salah satunya
Bumi.
2. Teori Planetasimal
Teori ini dikemukakan
oleh Forest Ray Moulton dan Thomas C. Chamberlain yang keduanya merupakan astronom
pada abad ke-20. Inti dari teori ini mengatakan bahwa planet-planet terbentuk
dari buangan gas tepi matahari, yang kemudian menjadi dingin dan memadat.
3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori ini dikemukakan
oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918. Teori ini mengatakan bahwa
ketika matahari masih berbentuk gas, ada
bintang besar di dekatnya, lalu ada gas pasang surut di bawah sinar matahari.
Lalu ada partikel matahari yang dilemparkan dan akhirnya membentuk
planet-planet seperi Bumi.
4. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh
R.A. Lyttleton dan menunjukkan bahwa Bumi beserta seluruh galaksi dan isinya
terbentuk dari ledakan bintang kembar yang sisanya tertarik oleh gravitasi
akhirnya membentuk planet-planet.
5. Teori Big Bang
Teori ini dikemukakan oleh Stephen Hawking.
Teori ini mengemukakan bahwa seluruh galaksi di ruang angkasa ini terbentuk dari
ledakan gumpalan massa yang berputar pada sumbunya. Kemudian sisa ledakan ini
menggumpal dan membentuk planet salah satunya Bumi.
Sumber:
Fenomena
Alam di Bumi
Di Bumi yang kita tinggalkan ini memiliki
banyak sekali fenomena yang menakjubkan. Beberapa fenomena seperti migrasi kepiting
besar-besaran di jalan, tornado di atas air, bahkan corp circle di dasar laut. Yang akan saya bahas disini adalah salah
satu fenomena alam dari Brazil yaitu Blue
Lake Cave (Gruta do Lago Azul) atau Gua Danau Biru.
Ada banyak gua bawah tanah di Brazil namun yang
paling terkenal adalah Gua Danau Biru ini. Struktur guanya juga unik yaitu
horizontal di beberapa tempat dan struktur stalaktit yang menjalar dari batu
menuju ke sudut miring. Ketika sudah turun sejauh 100-meter ke dalam gua, akan
disajikan danau berwarna biru yang jernih dan tentu tidak ada campur tangan
manusia dalam penciptaanya. Air yang berwarna biru jernih ini bisa ada karena
interior gua itu sendiri yang terdiri dari stalaktit dan stalagmite. Unsur
Magnesium di gua tersebut yang kaya menetes ke dalam air di gua dan akhirnya
membentuk warna biru. Unsur Magnesium ini lah yang sangat berperan membirukan
air di gua tersebut.
Sumber:
Mengapa
Udara Panas Saat Mendung?
Kadang-kadang di saat kondisi langit sedang mendung
kita merasakan hawa udara yang relatif panas. Ahli meteorology Jeff Haby mengemukakan
beberapa hal yang menyebabkan kita merasakan panas di saat cuaca mendung.
Berikut adalah penjelasannya.
- Awan tidak dapat mencegah radiasi matahari yang datang dari permukaan. Beberapa radiasi masih dapat menembus awan dan memantul kembali ke permukaan. Radiasi yang dapat menembus ke permukaan inilah yang dapat menghangatkan suhu saat hari berjalan, apalagi ketika matahari sedang ada di atas.
- Ketebalan dan ketinggian awan penting. Awan yang tinggi cenderung memiliki kelembapan rendah dari awan rendah. Ini terjadi karena awan tinggi ada di daerah langit yang yang tinggi. Dan udara dingin kurang bisa menahan radiasi matahari yang masuk sehingga udaranya menjadi hangat. Awan yang tipis juga memudahkan radiasi yang masuk daripada awan yang tebal.
- Suhu bisa menjadi hangat karena adanya adveksi termal. Adveksi udara hangat bisa memudahkan udara hangat berpindah ke daerah-daerah. Adveksi ini mudah terjadi ketika arah angin datang dari daerah tropis pada bagian hangat siklon ketinggian menengah.
- Ketika hujan terjadi pada cuaca mendung, udaranya tidak akan sehangat jika tidak ada hujan. Karena pendinginan penguapan akan menghalangi penghatan di siang hari. Ketika ada penghangatan, titik embun tetap bertambah karena hujan membasahi udara tersebut.
Sumber:
https://www.theweatherprediction.com/habyhints/226/
Komentar
Posting Komentar